Senin, 31 Oktober 2016

ORANG UTAN
Assalamu'alaikum wr. wb.
Disini saya akan membahas hewan hewan langka yang ada di Indonesia. Miris memang, hewan mempesona yang seharusnya kita jaga dan kita lestarikan, malah terpojok dan semakin sedikit jumlahnya di alam liar.
Salah satunya adalah Orangutan. siapa yang tidak tahu hewan ini?
 
Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus) adalah spesies primata besar yang ditemukan menghuni hutan-hutan tropis yang lembab di Kalimantan. Juga dikenal sebagai Red Ape, Orangutan Kalimantan adalah spesies kera terbesar kedua di dunia (setelah Gorilla) dan merupakan hewan terbesar yang tinggal di pohon di planet ini. Meskipun Orangutan Kalimantan berkaitan erat dengan kera besar yang ditemukan di Afrika, mereka sangat berbeda dalam hal perilaku. Perbedaan perilaku tersebut  adalah bahwa Orangutan Kalimantan sebagian besar bergaya hidup soliter (menyendiri) di mana spesies kera lainnya cenderung mengadopsi hirarki sosial yang kompleks. Selain Orangutan Kalimantan, terdapat juga jenis orangutan lain yaitu Orangutan Sumatera yang ukurannya sedikit lebih kecil dan cenderung lebih ramah daripada Orangutan Kalimantan. Ada tiga sub-spesies Orangutan Kalimantan, meskipun mirip dalam penampilan tapi dibedakan oleh wilayah yang mereka tempati. Mereka adalah Orangutan Kalimantan Barat-laut (Northwest), Orangutan Kalimantan Tengah dan Orangutan Kalimantan Timur-laut (Northeast).

Orangutan Kalimantan ditutupi rambut tebal berwarna merah atau oranye dengan kulit berwarna abu-abu yang terlihat di beberapa bagian tubuhnya. Karena mereka adalah mamalia arboreal, yang Orangutan Kalimantan memiliki sejumlah adaptasi yang membantu mereka ketika dalam beradaptasi dengan lingkungan hutan tropis yang berkanopi. Mereka memiliki kaki yang dapat mencengkeram layaknya tangan, dan lengan yang dapat tumbuh hingga dua meter atau 30% lebih panjang dari kaki mereka. Wajah Orangutan Kalimantan tidak ditumbuhi bulu.  Warna abu-abu atau hitam tampak pada kulit wajah mereka. Di bagian wajah Orangutan Kalimantan pejantan dewasa, terdapat kantong pipi berdaging yang terdiri dari timbunan lemak di bawah kulit. Terdapat juga di bagian tenggoroknya sebuah kantung (pouches) yang mampu menghasilkan suara tinggi di dalam hutan. Orangutan Kalimantan baik jantan maupun betina mempu makan buah-buahan dengan tangan dan kaki terampil mereka. Orangutan juga mampu mengupas makanannya dengan gigi mereka. Gigi mereka juga membantu mereka untuk menghancurkan biji keras dan kulit pohon.

Orangutan Kalimantan adalah hewan asli yang ditemukan di pulau Kalimantan dimana mendiami kawasan hutan primer yang lebat, terutama di dataran rendah dan lembah. Meskipun mereka dapat ditemukan di ketinggian hingga 1.500 meter mereka cenderung memilih lereng rimbun karena terdapat makanan yang berlimpah. Meskipun Orangutan Kalimantan (dan juga Orangutan Sumatera) pernah tersebar luas di seluruh Asia Tenggara, mereka saat ini terbatas pada dua pulau yaitu pulau Kalimantan dan Sumatera. Akan tetapi dengan beberapa rentetan masalah seperti penebangan pohon liar dan kebakaran, habitat asli Orangutan kian menyempit dan terpinggirkan. Karena kenyataannya Orangutan Kalimantan menghabiskan hampir seluruh hidup mereka tinggal di kanopi pohon yang tinggi. Mereka sangat bergantung pada hutan dan bertahan hidup karenanya. Hutan yang rusak akibat penembangan liar, kebakaran dan aktivitas manusia, memaksa mereka untuk pergi ke tempat yang terpecil dan terisolasi.
Image result for www.situshewan.comorang utan



Berbeda dengan spesies kera besar lainnya, Orangutan Kalimantan sebagian besar hidup soliter (menyendiri) dengan pengecualian pasangan ibu dan bayi serta kumpulan sejumlah individu di sekitar pohon buah-buahan. Orangutan Kalimantan menghabiskan banyak hari-hari mereka duduk dan makan di kanopi. Mereka biasanya membangun sarang dengan melipat cabang berdaun lebat yang digunakan mereka untuk tidur di malam hari. Orangutan Kalimanta bergerak perlahan di dalam hutan karena tubuh mereka terlalu berat untuk melompat. Mereka bergantung dan berayun pada cabang-cabang pohon untuk berpindah dari satu pohon ke pohon yang lainnya. Meskipun hanya bepergian lebih dari setengah mil sehari, jankauan Orangutan Kalimantan cukup luas sehingga memungkinkan mereka untuk bertemu individu yang lain dan jika pejantan dan betina bertemu mereka akan melakukan perkawinan. Orangutan Kalimantan biasanya menandai kehadiran mereka dengan menghasilkan suara yang mendalam dan keras yang menggema melalui pohon-pohon.

Orangutan Kalimantan berkembang biak sepanjang tahun (tidak mengenal musim) tetapi dengan perkembangan kedewasan yang lambat membuat Orangutan Kalimantan tidak dapat melakukan reproduksi sampai mereka berusia hampir 15 tahun. Setelah periode kehamilan yang berlangsung hingga 9 bulan, Orangutan Kalimantan betina melahirkan seorang bayi yang kemudian selalu digendongnya kemana pun betina itu pergi. Bayi Orangutan sangat tergantung pada ibunya hingga usia 10 tahun. Meskipun Orangutan Kalimantan muda disapih saat mereka berusia sekitar tiga tahun, mereka akan terus dibanyangi oleh ibunya sehingga mereka dapat belajar tentang apa yang harus makan dan di mana menemukannya dan juga cara menjaga dirinya dari predator. Orangutan Kalimantan muda akan meninggalkan ibunya dan membangun wilayah mereka sendiri ketika mereka berusia setidaknya delapan tahun, perempuan muda cenderung tetap dekat dengan ibu mereka sampai dengan usia 10 tahun. Orangutan Kalimantan cenderung hidup sampai dengan 35 tahun di alam liar, tetapi bisa mencapai hampir dua kali lipat usia di penangkaran.

Orangutan Kalimantan secara teknis merupakan hewan omnivora yang berarti bahwa mereka adalah pemakan segala; baik tanaman maupun hewan. Meskipun demikian, Orangutan Kalimantan sangat menyukai buah. Sekitar 60% dari menu makanan mereka yang terdiri dari berbagai macam buah-buahan baik matang dan mentah termasuk mangga, durian, buah ara dan leci. Di dalam hutan tropis yang mana setiap pohon berbuah pada waktu yang berbeda-beda, Orangutan Kalimanta dituntut untuk dapat mengingat di mana pohon-pohon yang akan buah dan kapan buah mereka matang. Untuk melengkapi menu makan mereka, Orangutan Kalimantan juga makan berbagai materi tanaman termasuk tunas muda dan daun, serangga, telur dan vertebrata kecil seperti kadal. Meskipun di daerah di mana mereka tinggal memiliki pasokan makanan yang berlimapah, Orangutan Kalimantan memilih hidup soliter (menyendiri). Hal itu dikarenakan jika mereka hidup di dalam satu kelompok di area yang sama, mereka tidak akan mendapatkan pasokan yang cukup.

Secara historis Orangutan Kalimantan hampir tidak pernah turun ke tanah karena takut dimangsa oleh karnivora besar seperti harimau, beruang dan macan tutul. Akan tetapi 40.000 tahun yang lalu, setelelah hewan karnivora besar punah, ancaman baru muncul dalam bentuk Manusia modern yang memburu Orangutan karena dianggap hama bagi tanaman di kebun mereka. Walaupun keberadaan Orangutan dilindungi oleh hukum tetapi bayi mereka masih ditangkap untuk perdagangan hewan eksotis dan ibu mereka sering tewas dalam proses perburuan. Meskipun demikian, ancaman terbesar populasi Orangutan Kalimantan adalah hilangnya habitat berupa penggundulan hutan untuk penebangan atau untuk membersihkan lahan untuk pertanian dan pertanian, terutama untuk membuat jalan bagi perkebunan kelapa sawit.

Suara yang dihasilkan Orangutan Kalimantan jantan berasal dari pengembangan kantong tenggorokan mereka. Suara yang dihasilkan dapat terdengar sampai lebih dari satu mil di dalam hutan. Tidak hanya menarik perhatian betina saja, sura yang dihasilkan oleh pejantan juga digunakan untuk mengintimidasi pejantan saingan lainnya. Orangutan Kalimantan memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya berbeda dengan jenis kera besar lainya. Selain memiliki gaya hidup arboral yang mana membuat mereka mengembangkan anggota tubuhnya untuk bergerak dengan mudah di kanopi hutan, Orangutan Kalimantan juga mengembangkan perilaku mereka seperti menggunakan alat untuk membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari mereka. Keterampilan mengguanakan alat pada Orangutan Kalimantan tampak saat mereka mengguanakan daun yang lebar sebagai payung untuk melindungi mereka dari hujan; mereka juga mengguanakan tongakt kayu untuk mendapatkan madu, serangga, atau rayap sebagai makanan mereka. Ketermapilan mengguanakan alat tersebut biasanya diajakarkan kegenerasi berikutnya.

Image result for orangutan
Saat ini, Orangutan Kalimantan terdaftar oleh IUCN sebagai spesies yang terancam punah. Hilangnya habitat aslinya menyebabkan penurunan 92% dalam jumlah populasi mereka dalam 100 tahun terakhir dan jika hal ini tersu berlanjut, hewan unik ini pun akan punah dalam waktu yang cepat. Walaupun program rehabilitasi ada di seluruh pulau, tampak untuk mempertahankan jumlah populasi Orangutan Kalimantan saat ini begitu susah. Deforestasi untuk pembukaan lahan perkebuanan dan jalan bagi perkebunan kelapa sawit membuat jumlah populasi Orangutan Kalimantan terus menurun.

Semoga deskripsi dan fakta tentang Orangutan Kalimantan di atas bisa menambah wawasan sobat sekalian tentang fauna langka yang ada di Indonesia dan tentunya juga bisa bermanfaat. Apabila ada kesalahan baik berupa penulisan maupun informasi, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama.  ^^Jaga, Lindungi, & Lestarikan Flora Fauna Kita^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar