ORANG UTAN
Assalamu'alaikum wr. wb.
Disini saya akan membahas hewan hewan langka yang ada di Indonesia. Miris memang, hewan mempesona yang seharusnya kita jaga dan kita lestarikan, malah terpojok dan semakin sedikit jumlahnya di alam liar.
Salah satunya adalah Orangutan. siapa yang tidak tahu hewan ini?
Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus) adalah spesies primata besar yang ditemukan menghuni hutan-hutan tropis yang lembab di Kalimantan. Juga dikenal sebagai Red Ape,
Orangutan Kalimantan adalah spesies kera terbesar kedua di dunia
(setelah Gorilla) dan merupakan hewan terbesar yang tinggal di pohon di
planet ini. Meskipun Orangutan Kalimantan berkaitan erat dengan kera
besar yang ditemukan di Afrika, mereka sangat berbeda dalam hal
perilaku. Perbedaan perilaku tersebut adalah bahwa Orangutan Kalimantan
sebagian besar bergaya hidup soliter (menyendiri) di mana spesies kera
lainnya cenderung mengadopsi hirarki sosial yang kompleks. Selain
Orangutan Kalimantan, terdapat juga jenis orangutan lain yaitu Orangutan Sumatera
yang ukurannya sedikit lebih kecil dan cenderung lebih ramah daripada
Orangutan Kalimantan. Ada tiga sub-spesies Orangutan Kalimantan,
meskipun mirip dalam penampilan tapi dibedakan oleh wilayah yang mereka
tempati. Mereka adalah Orangutan Kalimantan Barat-laut (Northwest),
Orangutan Kalimantan Tengah dan Orangutan Kalimantan Timur-laut
(Northeast).
Orangutan Kalimantan
ditutupi rambut tebal berwarna merah atau oranye dengan kulit berwarna
abu-abu yang terlihat di beberapa bagian tubuhnya. Karena mereka adalah
mamalia arboreal, yang Orangutan Kalimantan memiliki sejumlah adaptasi
yang membantu mereka ketika dalam beradaptasi dengan lingkungan hutan
tropis yang berkanopi. Mereka memiliki kaki yang dapat mencengkeram
layaknya tangan, dan lengan yang dapat tumbuh hingga dua meter atau 30%
lebih panjang dari kaki mereka. Wajah Orangutan Kalimantan tidak
ditumbuhi bulu. Warna abu-abu atau hitam tampak pada kulit wajah
mereka. Di bagian wajah Orangutan Kalimantan pejantan dewasa, terdapat
kantong pipi berdaging yang terdiri dari timbunan lemak di bawah kulit.
Terdapat juga di bagian tenggoroknya sebuah kantung (pouches) yang mampu
menghasilkan suara tinggi di dalam hutan. Orangutan Kalimantan baik
jantan maupun betina mempu makan buah-buahan dengan tangan dan kaki
terampil mereka. Orangutan juga mampu mengupas makanannya dengan gigi
mereka. Gigi mereka juga membantu mereka untuk menghancurkan biji keras
dan kulit pohon.
Orangutan Kalimantan
adalah hewan asli yang ditemukan di pulau Kalimantan dimana mendiami
kawasan hutan primer yang lebat, terutama di dataran rendah dan lembah.
Meskipun mereka dapat ditemukan di ketinggian hingga 1.500 meter mereka
cenderung memilih lereng rimbun karena terdapat makanan yang berlimpah.
Meskipun Orangutan Kalimantan (dan juga Orangutan Sumatera) pernah
tersebar luas di seluruh Asia Tenggara, mereka saat ini terbatas pada
dua pulau yaitu pulau Kalimantan dan Sumatera. Akan tetapi dengan
beberapa rentetan masalah seperti penebangan pohon liar dan kebakaran,
habitat asli Orangutan kian menyempit dan terpinggirkan. Karena
kenyataannya Orangutan Kalimantan menghabiskan hampir seluruh hidup
mereka tinggal di kanopi pohon yang tinggi. Mereka sangat bergantung
pada hutan dan bertahan hidup karenanya. Hutan yang rusak akibat
penembangan liar, kebakaran dan aktivitas manusia, memaksa mereka untuk
pergi ke tempat yang terpecil dan terisolasi.
Berbeda dengan spesies
kera besar lainnya, Orangutan Kalimantan sebagian besar hidup soliter
(menyendiri) dengan pengecualian pasangan ibu dan bayi serta kumpulan
sejumlah individu di sekitar pohon buah-buahan. Orangutan Kalimantan
menghabiskan banyak hari-hari mereka duduk dan makan di kanopi. Mereka
biasanya membangun sarang dengan melipat cabang berdaun lebat yang
digunakan mereka untuk tidur di malam hari. Orangutan Kalimanta bergerak
perlahan di dalam hutan karena tubuh mereka terlalu berat untuk
melompat. Mereka bergantung dan berayun pada cabang-cabang pohon untuk
berpindah dari satu pohon ke pohon yang lainnya. Meskipun hanya
bepergian lebih dari setengah mil sehari, jankauan Orangutan Kalimantan
cukup luas sehingga memungkinkan mereka untuk bertemu individu yang lain
dan jika pejantan dan betina bertemu mereka akan melakukan perkawinan.
Orangutan Kalimantan biasanya menandai kehadiran mereka dengan
menghasilkan suara yang mendalam dan keras yang menggema melalui
pohon-pohon.
Orangutan Kalimantan
berkembang biak sepanjang tahun (tidak mengenal musim) tetapi dengan
perkembangan kedewasan yang lambat membuat Orangutan Kalimantan tidak
dapat melakukan reproduksi sampai mereka berusia hampir 15 tahun.
Setelah periode kehamilan yang berlangsung hingga 9 bulan, Orangutan
Kalimantan betina melahirkan seorang bayi yang kemudian selalu
digendongnya kemana pun betina itu pergi. Bayi Orangutan sangat
tergantung pada ibunya hingga usia 10 tahun. Meskipun Orangutan
Kalimantan muda disapih saat mereka berusia sekitar tiga tahun, mereka
akan terus dibanyangi oleh ibunya sehingga mereka dapat belajar tentang
apa yang harus makan dan di mana menemukannya dan juga cara menjaga
dirinya dari predator. Orangutan Kalimantan muda akan meninggalkan
ibunya dan membangun wilayah mereka sendiri ketika mereka berusia
setidaknya delapan tahun, perempuan muda cenderung tetap dekat dengan
ibu mereka sampai dengan usia 10 tahun. Orangutan Kalimantan cenderung
hidup sampai dengan 35 tahun di alam liar, tetapi bisa mencapai hampir
dua kali lipat usia di penangkaran.
Orangutan Kalimantan
secara teknis merupakan hewan omnivora yang berarti bahwa mereka adalah
pemakan segala; baik tanaman maupun hewan. Meskipun demikian, Orangutan
Kalimantan sangat menyukai buah. Sekitar 60% dari menu makanan mereka
yang terdiri dari berbagai macam buah-buahan baik matang dan mentah
termasuk mangga, durian, buah ara dan leci. Di dalam hutan tropis yang
mana setiap pohon berbuah pada waktu yang berbeda-beda, Orangutan
Kalimanta dituntut untuk dapat mengingat di mana pohon-pohon yang akan
buah dan kapan buah mereka matang. Untuk melengkapi menu makan mereka,
Orangutan Kalimantan juga makan berbagai materi tanaman termasuk tunas
muda dan daun, serangga, telur dan vertebrata kecil seperti kadal.
Meskipun di daerah di mana mereka tinggal memiliki pasokan makanan yang
berlimapah, Orangutan Kalimantan memilih hidup soliter (menyendiri). Hal
itu dikarenakan jika mereka hidup di dalam satu kelompok di area yang
sama, mereka tidak akan mendapatkan pasokan yang cukup.
Secara historis
Orangutan Kalimantan hampir tidak pernah turun ke tanah karena takut
dimangsa oleh karnivora besar seperti harimau, beruang dan macan tutul.
Akan tetapi 40.000 tahun yang lalu, setelelah hewan karnivora besar
punah, ancaman baru muncul dalam bentuk Manusia modern yang memburu
Orangutan karena dianggap hama bagi tanaman di kebun mereka. Walaupun
keberadaan Orangutan dilindungi oleh hukum tetapi bayi mereka masih
ditangkap untuk perdagangan hewan eksotis dan ibu mereka sering tewas
dalam proses perburuan. Meskipun demikian, ancaman terbesar populasi
Orangutan Kalimantan adalah hilangnya habitat berupa penggundulan hutan
untuk penebangan atau untuk membersihkan lahan untuk pertanian dan
pertanian, terutama untuk membuat jalan bagi perkebunan kelapa sawit.
Suara yang dihasilkan
Orangutan Kalimantan jantan berasal dari pengembangan kantong
tenggorokan mereka. Suara yang dihasilkan dapat terdengar sampai lebih
dari satu mil di dalam hutan. Tidak hanya menarik perhatian betina saja,
sura yang dihasilkan oleh pejantan juga digunakan untuk mengintimidasi
pejantan saingan lainnya. Orangutan Kalimantan memiliki keunikan
tersendiri yang membuatnya berbeda dengan jenis kera besar lainya.
Selain memiliki gaya hidup arboral yang mana membuat mereka
mengembangkan anggota tubuhnya untuk bergerak dengan mudah di kanopi
hutan, Orangutan Kalimantan juga mengembangkan perilaku mereka seperti
menggunakan alat untuk membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari
mereka. Keterampilan mengguanakan alat pada Orangutan Kalimantan tampak
saat mereka mengguanakan daun yang lebar sebagai payung untuk melindungi
mereka dari hujan; mereka juga mengguanakan tongakt kayu untuk
mendapatkan madu, serangga, atau rayap sebagai makanan mereka.
Ketermapilan mengguanakan alat tersebut biasanya diajakarkan kegenerasi
berikutnya.
Semoga deskripsi dan fakta tentang Orangutan Kalimantan
di atas bisa menambah wawasan sobat sekalian tentang fauna langka yang
ada di Indonesia dan tentunya juga bisa bermanfaat. Apabila ada
kesalahan baik berupa penulisan maupun informasi, mohon kiranya kritik
dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. ^^Jaga, Lindungi, & Lestarikan Flora Fauna Kita^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar